Monday, August 19, 2013


         Setiap pasangan insan pasti ingin memiliki keturunan atau anak. Anak adalah anugerah yang di titipkan oleh Allah dalam rahim seorang ibu dan ketika besar nanti wajib berbakti kepada orang tuanya. Tapi, yang terjadi sekarang ini masih banyak permasalahan pada anak. Anak yang bermasalah sebenarnya bukan keinginan dari dirinya sendiri tapi banyak beberapa faktor negatif yang ada di sekelilingnya yang dengan cepat mempengaruhi perkembangan kepribadiannya.

Keluarga yang tidak harmonis salah satu penyebab anak melakukan penyimpangan sosial. Contohnya keluarga broken home. Jangan selalu menyalahkan anak sebelum melihat situasi yang terjadi sebenarnya. Kita sebagai orang tua harusnya paham dan mengerti apa kemauan anak. Sebagai orang tua harus sering berinstropeksi juga. Jangan sampai anak menjadi pelampiasan amarah kita. Terkadang ketika ayah atau ibu mendapat tekanan kerja di kantornya seperti mendapat teguran, marah atau apapun itu dari atasanya seringkali melampiaskan pada anaknya. Dan perlu diketahui seorang anak mempunyai kelakuan seperti itu karena orang tuanya juga dan anak adalah darah daging mereka yang terbentuk dari pertemuan sperma dengan sel telur otomatis sifat, wajah dan lain sebagainya mirip dengan orang tuanya. Orang tua harusnya menyadari itu. Berikan dia kasih sayang, perhatian, pengertian dan pahami lah setiap hari demi perkembangan jiwa sang buah hati.

Sebaliknya dari masalah diatas, masih banyak juga anak yang melakukan penyimpangan padahal orang tua sudah memberikan segalanya. Permasalahan anak bisa  terjadi dalam keluarga manapun tidak melihat status ekonomi. Permasalahan anak keluarga berada biasanya si anak sudah ketergantungan dengan orang tuanya meskipun si anak sudah dewasa. Anak yang selalu dimanja dan segala kemauannya dituruti akan merusak kepribadiannya. Jika sudah terlanjur terjadi apabila tidak di turuti si anak akan berani melawan, astagfirullah.  Dengan uang yang banyak  orang tua membelikan segala kemauan anaknya sehingga si anak tidak bisa mandiri. Si anak selalu mengandalkan harta orang tuanya sekalipun untuk kepentingan pendidikan yang disalahgunakan (suap). Kemampuan anak yang sebenarnya terbatas tetapi mempunyai gengsi yang tinggi ingin masuk sekolah favorit mengharuskan orang tua membiayai lebih. Faktanya kejadian ini masih sering terjadi dan terulang. Bagaimana Indonesia ingin maju jika generasi mudanya saja sudah diajarkan seperti itu ?...

       Kasus mengenai anak keluarga kurang mampu yang bermasalah juga sering terjadi biasanya karena faktor ekonomi orang tuanya si anak malu dan keinginan anak tidak terpenuhi sehingga anak nekat berbuat apapun itu yang menyenangkan dirinya agar tidak stres. Kenekatan ini bisa terjadi juga pada anak keluarga mampu. Penyimpangan yang sering terjadi dilakukan remaja dan anak-anak adalah mencuri, memakai narkoba dan obat-obatan lainnya, terjerumus geng motor, tawuran dan lain-lain. Sungguh amat memprihatinkan keadaan seperti ini. Di usia muda yang seharusnya sedang bermain, belajar dan berkreatif dengan hobbynya justru melakukan hal-hal negatif. Tapi tidak sedikit juga generasi muda yang kreatif, inovatif dan mandiri saat ini. Mereka mengetahui bagaimana kerasnya hidup yang harus dilalui dengan benar mengantarkannya pada kesuksesan. Sesungguhnya,
Kita hanya harus menghindari sikap dan perilaku yang menurunkan, agar kita bisa naik. Memang tidak semua orang harus berhasil, tapi setiap pribadi harus menjadi sesuatu.

Untuk generasi muda seharusnya kita : 

ü Dekatkan diri pada Allah
ü Patuh pada orang tua
ü Tanggung jawab
ü Kembangkan ide dan hobbi
ü Kreatif 
ü Inovatif 
ü Semangat
ü Mandiri
ü Disiplin
ü Percaya diri

Untuk orang tua seharusnya kita :

Ø Selalu berikan kasih sayang, perhatian dan pengertian
Ø Tidak egois
Ø Jadilah teman dekat untuk anak
Ø Selalu mendukung aktivitas anak selagi itu positif
Ø Jangan selalu menyalahkan anak
Ø Rela berkorban demi anak
Ø Tanamkan budi pekerti luhur yang baik pada anak


0 comments:

Post a Comment