Setiap pasangan insan pasti ingin memiliki
keturunan atau anak. Anak adalah anugerah yang di titipkan oleh Allah dalam
rahim seorang ibu dan ketika besar nanti wajib berbakti kepada orang tuanya.
Tapi, yang terjadi sekarang ini masih banyak permasalahan pada anak. Anak yang
bermasalah sebenarnya bukan keinginan dari dirinya sendiri tapi banyak beberapa
faktor negatif yang ada di sekelilingnya yang dengan cepat mempengaruhi
perkembangan kepribadiannya.
Keluarga yang tidak harmonis salah satu
penyebab anak melakukan penyimpangan sosial. Contohnya keluarga broken home.
Jangan selalu menyalahkan anak sebelum melihat situasi yang terjadi sebenarnya.
Kita sebagai orang tua harusnya paham dan mengerti apa kemauan anak. Sebagai
orang tua harus sering berinstropeksi juga. Jangan sampai anak menjadi
pelampiasan amarah kita. Terkadang ketika ayah atau ibu mendapat tekanan
kerja di kantornya seperti mendapat teguran, marah atau apapun itu dari
atasanya seringkali melampiaskan pada anaknya. Dan perlu diketahui seorang anak
mempunyai kelakuan seperti itu karena orang tuanya juga dan anak adalah darah
daging mereka yang terbentuk dari pertemuan sperma dengan sel telur otomatis
sifat, wajah dan lain sebagainya mirip dengan orang tuanya. Orang tua harusnya
menyadari itu. Berikan dia kasih sayang, perhatian, pengertian dan pahami lah
setiap hari demi perkembangan jiwa sang buah hati.
Sebaliknya dari masalah diatas, masih
banyak juga anak yang melakukan penyimpangan padahal orang tua sudah memberikan
segalanya. Permasalahan anak bisa terjadi dalam keluarga manapun tidak
melihat status ekonomi. Permasalahan anak keluarga berada biasanya si anak
sudah ketergantungan dengan orang tuanya meskipun si anak sudah dewasa. Anak
yang selalu dimanja dan segala kemauannya dituruti akan merusak kepribadiannya.
Jika sudah terlanjur terjadi apabila tidak di turuti si anak akan berani
melawan, astagfirullah. Dengan uang yang banyak orang tua
membelikan segala kemauan anaknya sehingga si anak tidak bisa mandiri. Si anak
selalu mengandalkan harta orang tuanya sekalipun untuk kepentingan pendidikan
yang disalahgunakan (suap). Kemampuan anak yang sebenarnya terbatas tetapi
mempunyai gengsi yang tinggi ingin masuk sekolah favorit mengharuskan orang tua
membiayai lebih. Faktanya kejadian ini masih sering terjadi dan terulang.
Bagaimana Indonesia ingin maju jika generasi mudanya saja sudah diajarkan
seperti itu ?...
Kasus mengenai anak keluarga kurang mampu
yang bermasalah juga sering terjadi biasanya karena faktor ekonomi orang tuanya
si anak malu dan keinginan anak tidak terpenuhi sehingga anak nekat berbuat
apapun itu yang menyenangkan dirinya agar tidak stres. Kenekatan ini bisa
terjadi juga pada anak keluarga mampu. Penyimpangan yang sering terjadi
dilakukan remaja dan anak-anak adalah mencuri, memakai narkoba dan obat-obatan
lainnya, terjerumus geng motor, tawuran dan lain-lain. Sungguh amat
memprihatinkan keadaan seperti ini. Di usia muda yang seharusnya sedang
bermain, belajar dan berkreatif dengan hobbynya justru melakukan hal-hal
negatif. Tapi tidak sedikit juga generasi muda yang kreatif, inovatif dan
mandiri saat ini. Mereka mengetahui bagaimana kerasnya hidup yang harus dilalui
dengan benar mengantarkannya pada kesuksesan. Sesungguhnya,
Kita hanya harus menghindari sikap dan
perilaku yang menurunkan, agar kita bisa naik. Memang tidak semua orang harus
berhasil, tapi setiap pribadi harus menjadi sesuatu.
Untuk generasi muda seharusnya kita :
ü Dekatkan diri pada Allah
ü Patuh pada orang tua
ü Tanggung jawab
ü Kembangkan ide dan hobbi
ü Kreatif
ü Inovatif
ü Semangat
ü Mandiri
ü Disiplin
ü Percaya diri
Untuk orang tua seharusnya kita :
Ø Selalu berikan kasih sayang,
perhatian dan pengertian
Ø Tidak egois
Ø Jadilah teman dekat untuk anak
Ø Selalu mendukung aktivitas anak
selagi itu positif
Ø Jangan selalu menyalahkan anak
Ø Rela berkorban demi anak
Ø Tanamkan budi pekerti luhur yang
baik pada anak
0 comments:
Post a Comment