Konflik intrapersonal adalah konflik
seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama
seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal
sebagai berikut:
1.Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan
yang bersaing
2.Beraneka
macam cara yang berbeda yang mendorong peranan-peranan dan kebutuhan-kebutuhan
itu terlahirkan.
3. Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa
terjadi di
antara dorongan dan tujuan
4.terdapatnya aspek
yang positif maupun negatif yang menghalangi tujuan-tujuan yang diinginkan.
.
Konflik intrapersonal akan terjadi ketika
individu harus memilih dua atau lebih tujuan yang saling bertentangan, dan
bimbang mana yang harus dipilih untuk dilakukan. Konflik ini bisa diibaratkan
seperti makan buah simalakama, dimakan salah tidak dimakan juga salah, dan
kedua pilihan yang ada memiliki akibat yang seimbang. Konflik intrapersonal
juga bisa disebabkan oleh tuntutan tugas yang melebihi kemampuan. Ada tiga
macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :
a. Approach-approach Conflict,
dimana seseorang
mengalami konflik karena diperhadapkan pada dua tujuan yang sama-sama
menguntungkan atau sama-sama disukai, karena memiliki daya tarik yang sama
juga. Sebagai contoh, di waktu yang sama, seseorang harus membuat pilihan
menerima promosi jabatan yang sudah lama didambakan atau pindah tempat tugas ke
tempat lain dengan iming-iming gaji yang besar.
b. Avoidance-avoidance Conflict.
Di sini,
seseorang menghadapi situasi yang mengharuskan ia terpaksa memilih di antara
dua alternatif yang sama-sama tidak disukai atau sama-sama dianggap buruk.
Contoh kongkrit, Laboratorium Sistem Informasi disediakan opsi untuk pindah ke
gedung yang angker atau tetap di gedung yang lama dan sumpek.
c. Approach-avoidance conflict.
Pada kasus
ini, seseorang harus menghadapi situasi dimana waktu ia memilih, ia harus
menghadapi
Contoh Kasus :
1. Konflik Intrapersonal (mutia)
Kategori : Approach-approach Conflict
Saya
mempunyai konflik pada diri saya sendiri. Dan pilihan ini menyulitkan saya.
Berhubung sebentar lagi saya mendapat tugas kerja praktek pada semester 6. Saya
dihadapi dua pilihan yang berhubungan dengan kerja praktek/PKL. Ayah
dan paman saya sama-sama menawari kerja praktek di kantornya.
2. Konflik Intrapersonal (Angga)
Konflik
ini terjadi disebabkan karena ada dua keinginan yang ingin saya penuhi
kedua-duanya, akan tetapi karena ada beberapa faktor yang menyebabkan saya
harus memilih salah satu dari pilihan yang ada. Ketika saya ingin membeli drum
set dan juga AC (Air Conditioner) membuat saya bimbang dalam memilih salah
satu. Saya ingin membeli drum set karena hanya drum yang belum saya miliki,
jadi ketika saya bermain musik dengan teman saya, hanya saya yang tidak
memegang alat. Tetapi jika saya membeli drum set kondisi di dalam ruangan
sangat lah panas meski pun sudah diberi kipas angin. Mungkin disebabkan karena
suhu panasnya hanya berputar didalam ruangan. Saya ingin membeli AC (Air
Conditioner) agar suhu di ruangan tetap sejuk dan segar, akan tetapi jika saya
membeli AC (Air Conditioner) saya tidak dapat memegang alat saat teman-teman
saya bermain musik. Hingga sekarang saya masih belum dapat memilih barang mana
yang akan saya beli.
Dalam
pengambilan keputusan saya mencoba mengambil teori yang kemukakan oleh “Scott
dan Mitchell”, Dalam proses pengambilan keputusan yaitu meliputi :
1. Proses pencarian/penemuan tujuan.
Yaitu
harus menemukan tujuan dalam pengambilan keputusan, untuk apa keputusan
tersebut di ambil dan apa tujuannya mengambil keputusan tersebut. Dalam hal ini
saya mencari tujuan dari masing-masing barang yang saya inginkan. Untuk tujuan
pengambilan drum set yaitu agar saya dapat bermain musik bersama dengan
teman-teman saya dan dapat juga mengasah kemampuan saya dalam bermain drum set.
Sedangkan untuk tujuan pengambilan AC (Air Conditioner) hanya untuk membuat
ruangan sejuk dan segar.
2. Formulasi tujuan.
Tahap
ini yaitu merumuskan tujuan dengan mengumpulkan berbagai keuntungan dan
kekurangan dalam pengambilan keputusan. Seperti yang dijelaskan dalam proses
pencarian/penemuan tujuan, dalam pengambilan keputusan drum set keuntungannya
saya dapat bermain bersama teman-teman dan dapat berlatih untuk mengasah
kemampuan bermain drum. Kekurangan yang didapat, ruangan menjadi panas sehingga
menyebabkan konsentrasi sedikit berkurang. Sedangkan untuk AC (Air Conditioner)
keuntungan yang di dapat ruangan menjadi lebih sejuk dan segar, sehingga dalam
bermain dapat meningkatkan sedikit konsentrasi. Akan tetapi kekurangan yang
didapat ialah saya hanya bisa melihat dan sedikit bermain alat music lainnya
secara berganti-gantian, tidak dapat bermain secara langsung bersama-sama.
3. Pemilihan Alternatif.
Dalam
proses pemilihan alternative disini ialah mencari pilihan lain dari barang yang
di inginkan. Untuk AC (Air Conditioner) mungkin dapat digantikan dengan kipas
angin meskipun suhu panas diruangan hanya berputar-putar saja, akan tetapi
dapat memberikan sedikit kesegaran. Sedangkan untuk drum set, dalam mencari
alternatif lain dari drum set sangat susah. Karena drum set memiliki suara yang
khas dalam mengeluarkan alunan musiknya.
4. Mengevaluasi hasil-hasil.
Setelah
melewati semua tahap diatas, dalam tahap ini yaitu untuk mendapatkan hasil dari
semua yang sudah dilakukan dari atas. Setelah beberapa pertimbangan yang telah
dirumuskan dapat disimpulkan dalam pemilihan keputusan yang diambil ialah drum
set. Karena kegunaan AC (Air Conditioner) hanya untuk menyejukkan dan
menyegarkan ruangan saja, sedangkan drum set saya dapat merasakan kesenangan
bermain bersama-sama dan dapat berlatih untuk mengasa kemampuan bermain drum.
Dan dari alternative yang didapat AC (Air Conditioner) dapat diganti kan dengan
kipas angin, meski tidak sebaik dengan AC (Air Conditioner) akan tetapi dapat
mengurangi sedikit panas dalam ruangan. Sedangkan untuk drum set tidak
menemukan alternative lain yang sesuai dengan drum set.
Setelah
mengikuti teori proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh “Scott
dan Mitchell” mungkin dalam pembelian barang nanti saya akan mengambil
drum set untuk mendapat keuntungan dan kepuasan tersendiri.
3. Konflik Intrapersonal ( Risqa)
Kategori : Approach-avoidance conflict
Saya mengalami konflik intrapersonal, di
bingungkan pada dua hal yang sama-sama bermanfaat namun jika memilih salah satu
akan menimbulkan konflik. Pasalnya setelah lulus kuliah saya harus membiayai
adik-adik setelah ayah saya pensiun. Namun, di sisi lain saya ingin menabung
untuk masa depan saya seperti menikah, membeli rumah sendiri dan lain-lain. Hal
tersebut selalu terpikirkan. Keputusan yang diambil harus bijak.
4. Konflik Intrapersonal (Febri)
Kategori : Approach-approach Conflict
Saya
sulit membagi waktu dalam mengerjakan tugas kuliah dengan berkumpul bersama
teman-teman SMA tentunya hal ini banyak dirasakan oleh remaja yang sebaya.
Memiliki pikiran yang masih labil umum dimiliki oleh remaja-remaja seperti
saya. Tentunya saya sangat sulit membagi waktu dalam hal ini , disisi lain saya
ingin selalu berkumpul dengan teman-teman tapi saya harus memikirkan kewajiban
saya dalam mengerjakan tugas-tugas kampus.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
0 comments:
Post a Comment