Wednesday, June 25, 2014



Konflik yang diangkat untuk proses mediasi ini adalah produktivitas karyawan karena menurut kami konflik tersebut lebih tertuju pada bidang Manajemen SDM atau HR. Mari kita simak awal konflik yang terjadi :

(Penelusuran Lingkup Masalah )

Suatu perusahaan memiliki masalah dengan karyawan produksi yakni menurunnya tingkat produktivitas. Manajer Produksi menjelaskan masalah bawahannya yang harus segera di training dan mesin – mesin produksi rusak akibat karyawan itu sendiri sehingga meminta untuk segera diberikan training. Bagian SDM belum sempat memberikan pelatihan kepada karyawan dibagian produksi, karena dalam hal ini saya tidak dapat memutuskan untuk memberikan pelatihan tanpa berdiskusi dengan Manajer Keungan. Karena dalam melakukan pelatihan untuk mengoperasikan mesin – mesin baru memerlukan biaya yang tidak murah. Manajer pemasaran harus segera mencapai target penjualan untuk menghindari kerugian perusahaan.
Kasus ini memerlukan mediator karena adanya pertentangan dan keributan cukup alot antar manager.


Adapun aktor dan aktrisnya yakni :

  1.  Risqa Annahlisa Nadia P        (Manager HR)
  2.  Angga Pratama Aditias           (Mediator)
  3. Febri Nuzul Khotimah            (Manager pemasaran)   
  4.  Mutia Badzlina                       (Manager Produksi) 



Setelah mengetahui masalah yang sedang terjadi, diadakan rapat dan memanggil 3 manager yang akan berhadapan dengan Mediator untuk menyelesaikan masalah dan melakukan negosiasi serta mediasi untuk mengambil keputusan.


Pendapat Masing – masing manager:

Risqa Annahlisa NP  :   

Menahan pelaksanaan pelatihan dan pengembangan karyawan karena harus berdiskusi terlebih dahulu dengan manager keuangan sehingga agar terhindar dari hasil yang sia – sia.

Febri Nuzul K

Harus mencapai target penjualan pemasaran.

Mutia Badzlina

segera dilakukan pelatihan dan pengembangan ulang kembali pada bawahannya agar mesin – mesin produksi tidak mengalami kerusakan kembali yang diakibatkan Human error.

Dari pendapat – pendapat yang disampaikan terjadilah mediasi antara manajer dengan mediator tersebut. Mediator mendengarkan semua keluhan semua manager dan didapat hasil rangkuman pada mediasi ini telah mencapai kata sepakat dalam permasalahan peningkatan penjualan perusahaan serta peningkatan kinerja karyawan dengan melakukan pelatihan.
Pertentangan antar manager pun selesai karena sudah didapat kesepakatan dalam rapat mediasi. Untuk selanjutnya dievaluasi dan dilakukan pengawasan.
 



  

 

Monday, June 23, 2014



Konflik yang diangkat untuk proses negosiasi ini adalah Public Enemy karena menurut kami konflik tersebut lebih tertuju pada bidang Manajemen SDM atau HR. Mari kita simak awal konflik yang terjadi :

(Penelusuran Lingkup Masalah )
Suatu perusahaan merekrut 4 (empat) orang untuk menjadi team supervisor. Dari kelima orang tersebut ada salah satu pihak (Mr. X) yang menjadi “Kambing Hitam” diperusahaan sehingga menghambat proses pekerjaan. Masalahnya seperti berikut : Pada saat atasan maupun bawahan ingin bertemu dengan dia (Mr. X), dia (Mr. X) tidak ada ditempat dan tidak tau dimana. Manajer perusahaan sudah mengetahui konflik tersebut, sehingga manajer tersebut meminta bantuan kepada 3 (empat) orang team tersebut untuk menyelamatkannya (Mr. X). Jika dari dia (Mr. X) tidak dapat berubah dalam beberapa waktu yang ditentukan, manajer perusahaan akan mengambil tindakan tegas yaitu dengan mengeluarkan atau memecat dia (Mr. X).

  
Adapun aktor dan aktrisnya yakni  :

  •  Risqa Annahlisa Nadia P        (Manajer SDM)
  • Angga Pratama Aditias           (Anggota Teamwork)
  •  Febri Nuzul Khotimah            (Anggota Teamwork)
  •  Mutia Badzlina                       (Angggota TeamWork)
Setelah mengetahui masalah yang sedang terjadi, diadakan rapat dan memanggil 3 orang dari Teamwork yang akan berhadapan dengan Manajer SDM untuk menyelesaikan masalah dan melakukan negosiasi untuk mengambil keputusan.


Pendapat Manajer SDM (Risqa Annahlisa NP) :

Sebelum mengeluarkan SP atau surat pemecatan kepada Mr.X, Manajer harus mendengar lebih jelas mengenai konflik yang sebenarnya dari rekan – rekan dan anggota teamnya. Mnajer SDM ingin mengambil keputusan secara Collaboration yakni pendekatan penyelesaian konflik dengan berusaha untuk memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak. Jadi pihak-pihak yang bertentangan bersama-sama mencoba memecahkan masalahnya dan bukan hanya mencoba menekan konflik atau berkompromi.

Pendapat Masing – masing anggota untuk mempertahankan Mr. X :

Angga Pratama  : Melakukan pendekatan lebih agar dapat bersosialisasi dengan baik.
Febri Nuzul K  : Harus dilakukan pelatihan dan pengembangan lagi untuk Mr. X.
Mutia Bdzlina : Membujuknya agar mengubah kebiasaan dan perilaku buruknya.

Dari pendapat – pendapat yang disampaikan terjadilah negosiasi antara manajer dengan ketiga anggota tersebut. Dan hasil yang didapat adalah ketiga anggota ini ingin mempertahankan Mr.X dengan melakukan usulan – usulan yang mereka utarakan serta melihat untuk jangka waktu dalam beberapa bulan untuk mengetahui hasilnya.
Manajer SDM sepakat dengan pendapat mereka dengan pertimbangan – pertimbangan yang ditentukan serta melakukan pengawasan kepada Mr. X. Jika dalam beberapa bulan tidak ada perubahan maka akan dikeluarkan SP untuk Mr.X. Kesepakatan didapat dengan kata “DEAL” antara ketiga anggota tersebut dengan Manajer SDM.