Di
dalam lingkungan kerja perusahaan segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang
dapat memengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas – tugas yang dibebankan.
Konflik merupakan salah satu beban kerja yang dialami karyawan dalam
perusahaan. Ketidaksetujuan antara dua atau lebih anggota organisasi atau
kelompok –kelompok dalam organisasi yang timbul karena mereka harus menggunakan
sumber daya yang langka secara bersama –sama atau karena merenka mempunyai
status, tujuan, nilai – nilai dan persepsi yang berbeda (John Suprihanti, 2003,125).
Dalam
kasus ini akan membahas Public Enemy atau si Kambing Hitam yang terjadi dalam
perusahaan. Kasus tersebut masuk dalam kategori konflik interpersonal yang harus segera diatasi bersama.
Konflik Interpersonal
adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan
kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang
berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal ini
merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi. Karena
konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota
organisasi yang tidak bisa tidak akan mempngaruhi proses pencapaian tujuan
organisasi tersebut. Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok Hal
ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan
untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja
mereka.
A.
Intelligence
(Penelusuran Lingkup Masalah )
Suatu perusahaan merekrut 5 (lima) orang untuk
menjadi team supervisor. Dari kelima orang tersebut ada salah satu pihak (Mr.
X) yang menjadi “Kambing Hitam” diperusahaan sehingga menghambat proses
pekerjaan. Masalahnya seperti berikut : Pada saat atasan maupun bawahan ingin
bertemu dengan dia (Mr. X), dia (Mr. X) tidak ada ditempat dan tidak tau
dimana. Direktur perusahaan sudah mengetahui konflik tersebut, sehingga
direktur tersebut meminta bantuan kepada 4 (empat) orang team tersebut untuk
menyelamatkannya (Mr. X). Jika dari dia (Mr. X) tidak dapat berubah dalam
beberapa waktu yang ditentukan, direktur perusahaan akan mengambil tindakan
tegas yaitu dengan mengeluarkan atau memecat dia (Mr. X).
B. Design
(Perancangan
Penyelesaian Masalah)
Dalam design ini kita
akan menggunakan Analisis SWOT untuk lebih mudah menyelesaikan masalah diatas.
1.
Strength :
- Adanya masalah/konflik Interpersonal yang kuat, Gabungan pemikiran dan hasil musyawarah dari keempat orang tersebut.
- Adanya masalah/konflik Interpersonal yang kuat, Gabungan pemikiran dan hasil musyawarah dari keempat orang tersebut.
2.
Weakness :
Konflik sudah diketahui oleh atasan sehingga menyulitkan keempat orang tersebut untuk mengambil keputusan yang dilaporkan kepada atasan.
Konflik sudah diketahui oleh atasan sehingga menyulitkan keempat orang tersebut untuk mengambil keputusan yang dilaporkan kepada atasan.
3.
Opportunity :
bisa lebih memotivasi diri dan kelompok agar bisa lebih baik lagi dalam bekerja.
bisa lebih memotivasi diri dan kelompok agar bisa lebih baik lagi dalam bekerja.
4.
Threat :
Keluarnya keputusan pemecatan dari atasan
C. Choice
(Pemilihan Tindakan)
Dalam menangani konflik
ada 5 (lima) metode yang dikemukakan oleh (John Suprihanto,2003:135) :
1.
Competition
2.
Avoidance
3.
Accomodation
4.
Compromise
5.
Collaboration
Dari
metode diatas untuk menyelesaikan konflik yang ada dengan menggunakan
Collaboration, yaitu pendekatan penyelesaian konflik dengan berusaha untuk
memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak. Jadi pihak-pihak yang
bertentangan bersama-sama mencoba memecahkan masalahnya dan bukan hanya mencoba
menekan konflik atau berkompromi.
D. Implementation
Dari metode diatas untuk menyelesaikan konflik yang
ada dengan menggunakan Collaboration, yaitu pendekatan penyelesaian konflik
dengan berusaha untuk memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak. Jadi
pihak-pihak yang bertentangan bersama-sama mencoba memecahkan masalahnya dan
bukan hanya mencoba menekan konflik atau berkompromi. Selain menggunakan metode
collaboration, mereka melakukan musyawarah, motivasi dan mengajak si kambing
hitam tersebut untuk lebih friendly dalam bekerja serta memengaruhinya untuk
lebih baik lagi. Dari hasil implementasi diatas, dapat di evaluasi secara luas
dan hasil keputusan konflik adalah win-win atau konflik menang-menang yaitu
hasil konflik yang mampu memenuhi keinginan kedua belah pihak sehingga
menghasilkan kerja sama dan pemecah masalah.
Daftar pustaka
Sunyoto Danang.2013. Teori,
kuesioner, dan Analisis data Sumber Daya Manusia, cetakan kedua. Penerbit
Center for Academic Publishing Service : Yogyakarta